Tugas Softskill
Perilaku Konsumen
“Pengaruh Individu
Terhadap Perilaku Konsumen”
Nama :
Ima Mulia Masnaria
NPM :
19211144
Dosen : Tomi Adi Sumiarso, SE
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia
yang telah dilimpahkan kepada Saya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Softskill
Perilaku Konsumen yang berjudul Pengaruh Individu Terhadap Perilaku Konsumen.
Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada dosen saya pak Tomi
Adi Sumiarso, SE yang memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan
tugas ini, dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
baik moril maupun material, di dalam penyusunan tugas Perilaku Konsumen ini.
Dan tidak lupa saya ucapan terima kasih kepada para narasumber informasi yang
saya dapatkan dari internet. Saya menyadari tugas ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran perbaikan dari semua
pihak dangat di harapkan sebagai bahan perbaikan untuk penyusunan tugas-tugas
berikutnya. Akhir kata, Saya berharap semoga Tugas saya mendapat nilai yang
baik, dan tugas ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran saya dalam materi
Perilaku Konsumen.
Bekasi, 14 Januari 2014
Ima Mulia Masnaria
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perilaku konsumen adalah
pola kebiasaan serta kelompok individual dalam setiap pengambilan
keputusan serta kegiatan fisik individual atau organisasional terhadap
produk tertentu, untuk membeli produk atau mengkonsumsi barang atau jasa
untuk kepentingan pribadi maupun orang lain.
Perilaku konsumen atau
yang sering juga disebut dengan perilaku pasar yaitu pola kebiasaan
konsumen pada saat memilih barang-barang kebutuhan sehari-hari di pasar
yang meliputi proses (mental, tindakan penilaian, keyakinan, usaha
memperoleh suatu barang yang kita inginkan serta pola penggunaan, maupun
penolakan suatu produk, serta tawar menawar dengan penjual untuk mencapai
sesuai harga yang kita inginkan. Pengambilan keputusan harus konsisten
dalam segala hal baik dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan serta dalam
konsumen untuk mencapai suatu tujuan.
Jadilah pendengar yang
baik. Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen dengan bertanya dan
fokus terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya, intonasi
suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka. Jauhkan
diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intuitif tentang keinginan konsumen.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat
dari latar belakang tersebut adalah :
1.
Bagaimanakah Perilaku pasar konsumen di Indonesia ?
2.
Bagaimana motivasi pemikiran tentang konsumen ?
3.
Bagaimana Pengaruh konsumen sebagai
bidang ilmu yang dinamis ?
1.3
Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis
ini yaitu untuk memenuhi tugas maka kuliah Perilaku Konsumen dalam bentuk
sebuah Makalah dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca,
masyarakat pada umumnya dan kalangan mahasiswa khususnya agar mengetahui
Pengaruh Individu Terhadap Perilaku Konsumen.
1.4 Ruang lingkup
Karena
keterbatasan waktu dan banyaknya tugas kuliah yang ada maka ruang lingkup
makalah ini sangat singkat dan terbatas serta pembahasannya pun hanya seputar Pengaruh
Individu Terhadap Perilaku Konsumen.
1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan yang
dipakai oleh penulis adalah dengan objek yang dipakai Pada Perilaku Konsumen.
Dengan memberikan pertanyaan yang telah dibuat penulis yaitu pertanyaan
mengenai sejarah Perilaku Konsumen.
BAB II
LANDASAN TEORI
Meskipun
banyak faktor perlu di pertimbangkan dalam merancang strategi-strategimarketing mix, tidak ada yang
lebih penting dari peri-laku konsumen. Menurut engel, Blackwell dan kollat,
perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai:
Tindakan-tindakan
individu yang melibatkankan pembeli dan penggunaan barang serta jasa, termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan
tersebut.
Definisi ini sangat luas
dan mencakup baik konsumen akhir maupun para pembeli industri. Dalam definisi
tersebut ditunjukan bahwa studi tentang perilaku konsumen itu mencakup tidak hanya
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam pembelian dan
penggunaanproduk, tetapi juga semua faktor yang ada dalam proses menuju kepada
tindakan-tindakan itu.
Banyak aspek perilaku
konsumen yang jelas dapat diketahui, namun banyak pula aspek yang kurang jelas.
Misalnya, seseorang yang membeli dua botol kecap, secara jelas dapat diketahui
bahwa jumlah kecap yang dibeli adalah sebanyak dua botol. Akan tetapi sulit
diketahui siapakah yang mengambil keputusan membeli kecap dua botol tersebut,
apakah ibu, majikan, atau orang lain, atau memang dia sendiri yang
melakukannya. Aspek-aspek tentang “mengapa” membeli juga sulit diketahui.
Apakah harga dipertimbangkan dalam pembelian? Bagaimanakah dia menggunakan
kecap yang dibeli, apakah untuk memasak, untuk lauk, untuk dia sendiri, atau
untuk orang lain? Semua ini merupakan contoh dari banyak pertanyaan yang
dilontarkan oleh studi tentang perilaku konsumen.
BAB III
PEMBAHASAN
1.1 Perilaku
Pasar Konsumen
Pengertian
perilaku pasar konsumen yaitu tempat pertemuan pembeli dan penjual. Pengertian
tersebut adalah pengertian pasar tradisional yang menurut konsep pemasarannya
berbeda-beda dengan pengertian pasar tradisional sehari-hari. Perbedaan
tersebut karena pasar menurut pemasaran dipandang sebagai sasaran atau tujuan
kegiatan pemasaran.
Pasar adalah kelompok individual (
perorangan maupun organisasi ) yang mempunyai permintaan terhadap barang
tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan pembelian tersebut. Secara
keseluruhan, perilaku pasar bersifat hetrogen. Pemasar
memerlukan kelompok-kelompok pasar yang berperilaku lebih seragam. Untuk tujuan
tersebut, pasar dikelompok-kelompokkan dalam beberapa bagian.
Atas dasar perilaku tujuan
pembeliannya, pasar dibedakan menjadi dalam dua kelompok. Yaitu pasar konsumen
akhir (end users) dan pasar konsumen antara (intermediate
consumers).
Meskipun banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam merancang strategi-strategimarketing mix,
tidak ada yang lebih penting dari perilaku konsumen terhadap pembeli. Perilaku
konsumen yang telah disajikan lebih menekankan pada perilaku konsumen sebagai
suatu proses.
Contoh kasus perilaku konsumen saat
membeli suatu barang
Seorang mahasiswa yang ingin membeli
sistem stereo baru akan mengalami suatu proses pengambilan keputusan yang
kompleks sebelum membeli. Ia akan berusaha mencari informasi dari berbagai
sumber untuk membantu dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Sering
terjadi bahwa keputusan akhir yang diambilnya mengecewakan setelah dilakukan
pembelian atau setelah barang digunakan. Seperti ini di sebut proses keputusan
membeli.
Jadi
keputusan tersebut yang akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam
pembelian mereka. Proses tersebut adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah
yang terdiri atas enam tahap seperti:
§
Menganalisis
keinginan dan kebutuhan, terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan
kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
§
Menilai
beberapa sumber yang ada.
§
Menetapkan
tujuan pembelian.
§
Mengidentifikasikan
alternatif pembelian.
§
Perilaku
sesudah pembelian.
1.2 Pemikiran
tentang konsumen
Konsumen
yaitu motivasi yang dapat dipandang sebagai dasar dari semua perilaku konsumen.
Contoh: yaitu sebuah pertanyaan mendasar yang perlu di jawab oleh setiap
pemasaran adalah : “ apa yang memotivasikan seseorang untuk membeli produk atau
jasa yang saya tawar kan?”.motivasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang
diarahkan kepada satu tujuan. Kedaan ini ditimbulkan oleh tekanan, yang
disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan yang tak terpenuhi. Dan konsumen
berusaha mengurangi tekanan tersebut dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Jadi, kebutuhan konsumen itu menjadi komponen penting dalam proses motivasi;
jika suatu kebutuhan muncul, maka akan terjadi suatu motif yang mendorong
perilaku. Sebagai contoh, lapar adalah kebutuhan dasar yang, jika muncul,
menjadi suatu motif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, yaitu berhenti di sebuah
warung makan.
Jadi, rasa lapar, keinginan untuk
merasa aman, dan keinginan terhadap prestise merupakan
beberapa contoh tentang motif. Dalam hal ini kita perlu mengingat bahwa suatu
keinginan itu harus diciptakan atau didorong sebelum memenuhi suatu
motif.sumber yang terciptanya suatu keinginan dapat berada pada diri orang itu
sendiri (seperti rasa lapar) atau berada pada lingkungannya (seperti melihat
makanan yang menarik). Atau dengan adanya makanan dapat menimbulkan rasa lapar.
Setelah
mengetahui tentang motif konsumen, kita perlu mempelajari cara-cara bagaimana
motif tersebut dapat diketahui. Cara yang ditempuh antara lain dengan
mengadakan riset motivasi. Dalam hal ini, beberapa macam bentuk riset pemasaran
dapat dipakai untuk menafsirkan serta meramalkan perilaku pembeli, seperti
teknik observasi dan teknik survei (survey).
Teknik
observasi dapat digunakan untuk mengukur pola tingkahlaku pembeli, sedangkan
teknik survei (dengan daftar pertanyaan) digunakan untuk mengadakan wawancara
langsung atau tidak langsung dengan orang-orang tentang masalah pada penjual
tertentu.
Penggunaan
teknik-teknik tersebut ditunjukan untuk mendapatkan alasan mengapa konsumen
bertingkahlaku demikian. Sering, motif sesungguhnya dari pembeli beserta
pengaruh-pengaruh tingkahlakunya yang lain tidak dapat diketahui, tersembunyi
atau bahkan sangat komplek untuk teknik penelitian yang tidak langsung yaitu
dengan riset motivasi. Jadi, riset motivasi berusaha menerangkan mengapa
pembeli bertingkahlaku demikian, khususnya dalam keadaan di mana pembeli
sendiri tidak mengetahui alasan yang sesungguhnya, atau jika ia mengetahuinya
tidak bersedia mengatakannya secara terbuka.
1.3 Penelitian
konsumen sebagai bidang ilmu yang dinamis
a) Perilaku
Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi)
adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor
input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana
berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan
bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang
dan jasa selanjutnya.Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu
keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah yang
membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang
berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan
tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Definisi
perilaku konsumen dari para ahli ayitu :
Tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan penggunaan barang-barang atau
jasa ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal yang merupakan
kondisi yang terjadi saat itu atau kondisi harapan yang diperkirakan akan
terjadi.
Definisi
lain adalah bagaimana konsumen mau mengelurkan suberdayanya yang terbatas seperti
uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang sesuai yang
diinginkan.
Variable-variabel dalam mempelajari
perilaku konsumen yaitu :
a.
Stimulan
stimulan yang merupakan masukan proses
perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari perusahaan dan rangsangan
dari lingkungan konsumen itu sendiri.sedangkan proses pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial konsumen, serta respons perilaku
pasar konsumen sebagai faktor keluaran dapat merupakan keputusan pembeliaan
(dan pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang
ditawarkan).sehingga variabel yang berada di luar individu (vaktor
eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contohnya merek dan
jenis barang, iklan pramuniaga.
b. Variabel
Respon
Variabel Respon merupakan hasil
aktipasi indifidu sebagai reaksi dari variabel stimulan. Variablel Respon
sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulan.Contohnya
keputusan membeli barang, pembeli penilaian terhadap barang.
c. Variabel
Interverning
Variabel Interverning adalah variabvel
antara variabel stimulan dan respons variabel intervening individu, termasuk
motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi
terhadap suatu barang.
b) Perilaku
konsumen dalam Ilmu Ekonomi Makro
Yaitu : Ilmu ekonomi makro yang mempelajari variabel-variabel
ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain :
pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang
beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran
internasional.
Ilmu
ekonomi makro yang mempelajari masalah-masalah ekonomi atas ukuran-ukuran atau
variabel-variabel yang sesuai dengan masa-masa yang akan datang. Karena
perubahan waktu, ukuran-ukuran, instrumentasi maupun variabel pengukurannya
dapat juga berubah yaitu sebagai berikut :
§
Sejauh
mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter.
Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi
inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
§
Sejauh
mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai
dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat (trade off) maksudnya
bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
§
Sejauh
mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila
seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut (full
employment). Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan
berarti perekonomian dalam keadaan (under employment ) atau
terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
c) Faktor Utama yang mempengaruhi Perilaku
1.
Faktor-faktor kebudayaan
* . Budaya :
Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh
anggota masyarakat dari keluarga instansi penting lain.
* .
Sub-budaya : Kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
* . Kelas
sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif
teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2.
Faktor-faktor sosial
#.
Kelompok : dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk
memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
#.
Keluarga.
#.
Peran dan status : ( Peran terdiri dari sejumlah
aktivitasyang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang
di sekitarnya, tetapi peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum
terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
3.Faktor-faktor
Pribadi
^ . Umur dan tata siklus hidup
^ . Pekerjaan
^ . Situasi ekonomi
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku
Konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka membeli dan
mengkonsumsi barang dan jasa untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya dan
tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai dan pengalaman terhadap produk, serta
calon konsumen dalam memasar kan produk atau barang dan jasa yang kita buat
agar konsumen dapat tertarik dan ingin mencoba serta mengkonsumsinya
secara terus menerus dan tidak kecewa sehingga laporan terhadap perilaku
konsumen baik-baik saja terhadap atasan perusahaan tersebut.
Sekarang
ini masalah distribusi pendapatan ini kita kaitkan dengan pola pengeluaran
keluarga, karena keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Pola
pengeluaran akan berbeda-beda sesuai dengan tahap-tahap dalam siklus kehidupan
perilaku konsumen.
Errest Engel, seorang ahli statistik berkebangsaan jerman,
berdasarkan penelitiannya ( lebih seabad yang lalu ) tentang pola pengeluaran
konsumen dalam hubungannya dengan tingkat pendapatan keluarga, telah berhasil
membuat rumusan yang kemudian dikenal dengan Hukum Engel.
0 comments:
Post a Comment