Resensi Buku dan Contoh Resensi

Sunday, April 27, 2014



Pengertian Resensi Buku & Contoh Resensi 

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku.     

Pengertian Resensi Menurut Pendapat Ahli
Berikut ini adalah pengertin resensi menurut pendapat para ahli. 
1.     WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli. 

2.     Menurut Panuti Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku. 

3.     Saryono (1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.

     Tujuan resensi
·         Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
·         Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
·         Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak

Unsur – unsur  resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
  •  Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

  •  Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
- Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
- Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
- Penerbit;
- Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
- Tebal buku;
- Harga buku (jika diperlukan).

  •  Membuat pembukaan
- Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
- Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
- Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
- Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
- Memaparkan keunikan buku;
- Merumuskan tema buku;
- Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
- Mengungkapkan kesan terhadap buku;
- Memperkenalkan penerbit;
- Mengajukan pertanyaan;
- Membuka dialog.

  •  Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.

  • Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
Contoh Resensi Novel
Judul Buku           : Marvel Civil War: Whose side are you on?
Pengarang              : Mark Millar
Penerbit                : Marvel comics, edisi cetak pertama (11 April 2007)
Jumlah halaman      : 208 halaman
Nomor ISBN          : 078512179X

Captain America V.S Iron Man: Kisah Pertarungan antara dua Pahlawan Super.

Captain America dan Iron Man merupakan pahlawan super andalan Marvel yang sudah lama diperkenalkan melalui edisi-edisi komik marvel sejak pertengahan tahun 1960, begitu juga di Indonesia, para pencinta komik Marvel sudah tidak asing lagi dengan kedua sosok ini.
Di Indonesia kedua tokoh pahlawan super ini hadir lebih dekat dengan masyarakat umum melalui film-filmnya yang menghiasi layar kaca tanah air. Captain America hadir melalui kedua filmnya: Captain America: The first Avenger (2011) dan sekuel Captain America : The winter Soldier (2014) Sementara untuk Iron Man telah diperkenalkan melalui trilogi film: Iron Man I (2008), Iron Man II (2010), Iron Man III (2013)
Lalu apa yang terjadi bila Captain America dan Iron Man saling berduel satu sama lain? Jawabannya bisa kita temukan pada buku komik keluaran Marvel berjudul Marvel Civil War: Whose side are you on? Kalimat pendek Whose side are you on yang berarti di pihak manakah anda berada? Dimaksudkan untuk menanyakan kepada pembaca apakah memihak Captain America atau Iron man?
Cerita bermula ketika pahlawan super remaja yang menamakan dirinya sebagai new warriors tengah beraksi mengepung sebuah rumah yang dihuni oleh para penjahat super: Cobaltman, Speedfreak, Coldheart, dan Nitro.
Namorita salah satu pahlawan super dari kelompok New Warriors mengejar dan melempar Nitro ke bus, membuat Nitro meradang lalu memutuskan untuk meledakkan diri, membunuh dirinya, semua anggota new warriors hingga menelan nyawa masyarakat sipil yang berada dekat dengan lokasi kejadian, bahkan anak-anak murid SD yang tengah bersekolah pun turut menjadi korban. Hal ini membuat pemerintah Amerikamemutuskan untuk membuat undang-undang yang dinamakan Superhuman Registration Act, dimana undang-undang baru ini berfungsi untuk mendaftarkan identitas-identitas pahlawan super kepada pemerintah Amerika Serikat dan memaksa setiap pahlawan super yang selama ini mengenakan topeng dan menyembunyikan identitasnya agar mempublikasikan identitas sebenarnya kepada pemerintah Amerika Serikat dan publik luas. Hal ini agar pemerintah Amerika Serikat dan masyarakat luas dapat memiliki kuasa dan pengawasan penuh terhadap pahlawan-pahlawan super di Negara paman Sam tersebut. Pahlawan Super yang tidak mendaftarkan dirinya akan dianggap sebagai teroris dan musuh Negara.
Tony Stark (Iron Man) melakukan pertemuan dengan presiden Amerika Serikat guna menyatakan dukungannya terhadap undang-undang Superhuman Registration Act tuk diberlakukan.
Di pihak yang sama S.H.I.E.L.D juga menyatakan dukungannya terhadap pemberlakuan undang-undang tersebut dan meminta Captain America untuk mendukung gerakan Superhuman Registration Act, sayangnya Captain America tidak menyetujui hal ini, Steve Rogers alias Captain America berpendapat bahwa identitas rahasia yang dimiliki pahlawan super adalah hak masing-masing pahlawan super guna melindungi orang-orang terdekatnya dari bahaya musuh. Melihat tindak laku Captain America yang kontra terhadap pemberlakukan Superhuman Registration Act memaksa Maria hill sang direktur S.H.I.E.L.D untuk memerintahkan penangkapan terhadap Captain America dan setiap pahlawan super yang tidak menyetujui dengan rancangan undang-undang Superhuman Registration Act.
Captain America berhasil lolos dari kepungan prajurit S.H.I.E.L.D. Dengan status buron yang disandangnya kini Captain America bersama teman pahlawan super lainnya yang bernama Falcon akhirnya memutuskan untuk bersembunyi dan membangun kekuatan untuk menghadang kubu yang pro dengan undang-undang Superhuman Registration Act, yang berarti harus melawan Tony Stark sang Iron Man.
Dalam buku ini kita dapat melihat bagaimana pertarungan antara Captain America dan Iron man berlangsung dengan mengesankan. Pertarungan digambarkan lebih eksplisit, brutal, dan sadis, bahkan bisa dibilang ketika membaca buku ini sepertinya ini bukan untuk komik anak-anak karena adegan kekerasan pada perkelahian yang digambarkan sangat eksplisit dan vulgar, singkat kata jauh dari film-film Marvel yang selama ini  identik dengan film keluarga.
Plot yang ditawarkan oleh Marvel:Civil war cukup rapi dan unik, sedikitnya menggambarkan permasalahan klasik di negara demokrasi (Terutama Amerika sebagai kiblatnya) tentang peraturan perundang-undangan dan penyetujuannya. Saat undang-undang dibuat dan dimaksudkan untuk mengatur masyarakat sipil secara penuh selalu ada konflik antara yang pro dan kontra. Di Amerika Serikat sendiri masyarakatnya sedang berkutat dengan draft perundang-undangan legalitas pernikahan sesama jenis (Homoseks) masyarakat yang kontra akan hal ini biasanya datang dari kaum agamawan dan mereka yang memiliki pendapat bahwa seks sesama jenis adalah suatu perbuatan dosa dan dilarang oleh Tuhan, sementara masyarakat yang pro datang dari kubu sekular yang beranggapan bahwa pernikahan adalah hak setiap insan manusia terlepas apakah dirinya seorang homoseks atau heteroseks.
Singkat kata bagi penggemar Captain America dan Iron Man buku Marvel Civil War adalah buku yang layak dibaca dan dikoleksi. Selamat menentukan apakah kamu berada di pihak Captain America atau Iron Man?

Profil Pengarang
Mark Millar telah menjadi penulis senior andalan Marvel comic sejak pertengahan tahun 90, memulai karirnya sebagai penulis komik bersama DC comic dan UK comic 2000AD, Mark millar hijrah ke Marvel comic setelah mendapatkan penawaran untuk menggarap The Ultimate Spider-man yang mana berhasil mencetak angka penjualan yang fantastis. Bersama John Romita Jr Mark juga menulis seri Kick Ass 1, Kick Ass 2, dan Kick Ass 3 dimana untuk seri kedua pertama telah diangkat ke film layar lebar. Bersama Marvel comic Mark telah mengeluarkan beberapa karya yang menjadi top best-selling sebagai berikut: Wolverine (2013), Wolverine: Old man logan (2010), Wolverine: Enemy of the state (2008), Marvel zombies (2013)

Profil Penulis buku resensi.
Deni Oktora Pasaribu merupakan blogger yang tidak terlalu terkenal, penulis yang juga tidak terlalu terkenal, tapi karyawan yang lumayan dikenal akibat terlalu sering melakukan kesalahan yang sama, juga merupakan sosok pacar yang posesif terhadap Ima Mulia Masnaria.

Sumber-sumber