10 Karakteristik Konsumen

Tuesday, December 17, 2013

10 KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIA

Retailing adalah kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen

akhir. Konsumen akhir tersebut tidak menggunakan barang atau jasa yang sudah

dibelinya untuk kegiatan bisnis (dijual kembali).

Kegiatan retail ini dilakukan oleh manufakturer maupun retailer. Oleh

karena itu baik manufakturer maupun retailer hendaknya memahami bagaimana

karakteristik konsumennya.

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan

transaksi jual beli. Indonesia harus menjadi pasar bagi orang Indonesia sendiri.

Penjualnya adalah orang Indonesia. Konsumennya bolehlah konsumen luar negeri

namun KONSUMEN UTAMA-nya harus orang Indonesia.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang banyak.

Jumlah penduduk yang banyak ini menguntungkan bagi siapa yang menguasai

pemasaran. Menjadi pemenang dulu di pasar dalam negeri untuk kemudian

selanjutnya merambah  pasar luar negeri.

Untuk memenangkan pasar, baik manufakturer mau retailer harus

berorientasi pada konsumen. Kepuasan konsumen Itu kuncinya. Memenangkan

pasar itu berbicara tentang target jangka panjang. Jika konsumen puas maka akan

menimbulkan repeat order dan efek word of mouth pasti akan terjadi.

Untuk memenangkan pasar Indonesia maka manufakturer maupun retailer harus

memahami bagaimana karakteristik konsumen Indonesia.

10 karakteristik konsumen Indonesia :

1. Memiliki pola pikir jangka pendek.

2. Tidak memiliki perencanaan.

3. Cenderung berkelompok dan suka berkumpul.

4. Tidak adaptif dengan teknologi baru.

5. Fokus pada konten bukan pada konteks

6. Menyukai barang-barang produksi luar negeri.

7. Semakin memperhatikan masalah keagamaan.

8. Suka pamer dan gengsi.

9. Tidak banyak dipengaruhi oleh budaya lokal.

10.Kurang mempedulikan lingkungan

Berikut contoh10 Karakteristik konsumen Indonesia :

1. Memiliki pola pikir jangka pendek.

Pola pikir adalah hal dasar bagi seseorang dalam membuat keputusan. Keputusan

yang diambil akan memberi pengaruh dalam jangka panjang maupun jangka

pendek. Pola pikir jangka pendek hanya memperhatikan manfaat dalam jangka

waktu pendek saja. Oleh karena itu, produk-produk instan laku di pasar Indonesia.

Contohnya :

Perilaku konsumen seperti ini biasa terjadi pada konsumen perempuan, suka

membeli suatu barang karena bentuk uniknya, bukan karena kebutuhan.

2. Tidak memiliki perencanaan.

Konsumen Indonesia tidak memiliki perencanaan dalam hidup mereka termasuk

dalam membuat perencaan dalam berbelanja. Perencanaan dalam berbelanja

dapat diwujudkan dalam bentuk daftar belanjaan. Daftar belanjaan ini mengurangi

pembelian yang tidak direncanakan. Oleh karena itu, konsumen Indonesia rata-rata

sering melakukan pembelian barang-barang yang tidak direncanakan sebelumnya.

Contohnya :

Biasanya hal ini sering terjadi pada wanita muda, saat sedang berbelanja, ternyata

di store yang di kunjungi sedang mengadakan diskon 70%, karena tertarik pada

diskon, pasti akan di beli, padahal barang yang di beli tidak termasuk dalam daftar

belanja.

3. Cenderung berkelompok dan suka berkumpul.

Konsumen Indonesia memiki kecenderungan suka berkelompok dan berkumpul.

Saat berkumpul dan berkelompok akan timbul pembicaraan. Dalam pembicaraan

tersebut akan menimbulkan efek words of mouth. Efek words of mouth akan

menimbulkan kemungkinan ada konsumen baru dari konsumen yang terpuaskan.

Dari konsumen yang terpuaskan akan menimbulkan repeat orders.

Contohnya:

Perilaku seperti ini biasa terjadi pada kaum ibu-ibu yang suka berkumpul saat

arisan, mereka akan membicarakan barang yang mereka beli dengan harga yang

terjangkau dan kualitas yang memuaskan, hal ini akan menimbulkan keinginan

orang yang mendengarkan untuk membeli juga, sehingga menimbulkan konsumen

baru yang tidak tahu menjadi tahu dan ingin membeli juga.

4. Tidak adaptif dengan teknologi baru.

Survey yang dilakukan oleh Frontier pada tahun 2010 ini menyatakan bahwa

konsumen Indonesia tidak adaptif terhadap teknologi. Fasilitas M-Banking dan

Internet belum digunakan secara maksimal. Fasilitas M-Banking dan Internet yang

sudah ada di dalam ponsel yang digunakan oleh konsumen Indonesia namun belum

digunakan secara maksimal.

Contohnya :

Perilaku seperti ini memang belum banyak diminati oleh perilaku konsumen

Indonesia. Sebagian mulai diminati karena adanya faslitas blackberry messenger

yang memudahkan penjual untuk mempromosikan barangnya. Namun banyak juga

masyarakat yang tidak menyukai pembelian online, karena karakteristik konsumen

Indonesia yang harus melihat langsung, memegang dan mencoba langsung barang

yang akan di beli.

5. Fokus pada konten bukan konteks.

Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.

Konteks adalah suatu uraian atau kalimat yg dapat mendukung atau menambah

kejelasan makna Informasi yang tersedia di media atau produk elektronik lainnya

tentu saja tidak memberikan informasi yang jelas.

Contohnya :

Hal seperti ini biasanya terjadi pada konsumen anak-anak, anak-anak kecil yang

tertarik membeli chiki, mereka bukan tertarik pada isi chiki tersebut, tetapi lebih

tertarik pada bungkus chiki yang berwarna-warni atau biasa bergambar kartun yang

sedang tren saat ini.

6. Menyukai barang-barang produksi luar negeri.

Harga acapkali dibandingkan dengan kualitas. Semakin tinggi harga dianggap

semakin bagus kualitasnya. Harga barang-barang produksi luar negeri mayoritas

memiliki harga lebih tinggi daripada barang-barang produksi dalam negeri. Gengsi

menjadi salah satu alasan juga mengapa konsumen Indonesia lebih menyukai

barang-barang produksi luar negeri.

Contohnya :

Perilaku ini biasa terjadi pada kaum sosialita, dimana mereka yang sering

berpergian ke luar negeri, membeli barang buatan luar negeri yang tentunya tidak

banyak di miliki masyarakat, pasti memiliki perasaan bangga.

7. Semakin memperhatikan masalah religious.

Indonesia adalah negara beragama. Konsumen Indonesia menjadi lebih sensitif

untuk hal-hal yang berbau keaagamaan. Produk dan jasa yang berbau agama

semakin lebih banyak digemari.

Contoh :

Hal seperti ini biasa terjadi pada produk makanan, yang melisensikan makanan

halal, karena masyarakat Indonesia yang mayoritas islam takut membeli makanan

yang mengandung minyak babi.

8. Suka pamer dan gengsi.

Kecenderungan manusia adalah ingin dipuji. Konsumen Indonesia yang berasal dari

golongan ekonomi menengah ingin dipuji jika bisa membeli barang yang tidak bisa

dibeli orang lain. Konsumen Indonesia dari golongan ekonomi atas membeli barang-
barang branded supaya dipuji dan sebagai prestise karena gengsi.

Contoh :

Perilaku seperti ini biasa dimiliki masyarakat menengah ke atas, misalnya saat

tren tas furla keluaran terbaru, banyak orang berusaha membeli yang asli, gengsi

membeli yang kw, dan biasanya mereka akan pamer bahwa mereka mampu

membeli tas furla keluaran terbaru yang asli.

9.Tidak banyak dipengaruhi oleh budaya lokal.

Keanekaragaman budaya dan adat istiadat sudah tidak lagi menjadi alasan dalam

memilih dan menggunakan suatu produk. Globalisasi membuat konsumen Indonesia

memiliki karakteristik tidak banyak dipengaruhi lagi oleh budaya lokal

Contoh :

Perilaku seperti ini sudah banyak di temui di masyarakat, konsumen lebih menyukai

barang dengan merk luar negeri, di banding barang dengan merk lokal, yang pada

kenyataanya kualitas local tidak kalah bagus. Misalnya produksi sepatu nike yang

sebenarnya buatan Indonesia namun di karena di beri merek ternama, harganya

menjadi lebih mahal.

10. Kurang memperdulikan lingkungan.

Perubahan iklim adalah isu yang popular di abad 21. Isu tentang lingkungan menjadi

penting terkait tentang pemanasan produk. Perusahaan berlomba-lomba untuk

ikut andil dalam lingkungan. Produk yang akan diproduksi sudah dirancang supaya

sustainable terhadap lingkungan. Lain halnya dengan konsumen luar negeri,

konsumen Indonesia masih belum peduli akan lingkungan.

Contoh :

Perilaku konsumen seperti ini dapat kita lihat jika berbelanja di supermarket seperti

giant, Carrefour, super indo. Mereka mengajak masyarakat untuk mengurangi

penggunaan plastik dengan menawarkan tas belanja yang terbuat dari kain, atau

dengan menggunakan kardus. Namun lagi-lagi masyarakat Indonesia yang kurang

peduli, sehingga masih banyak yang sering menggunakan plastik.

10 karakteristik konsumen Indonesia ini merupakan hasil survey sebuah lembaga

survey di tahun 2010. Beberapa hal sudah bergeser tentu saja dan semoga akan

terus bergeser ke arah yang lebih baik.

Misalnya pada point ke empat. Konsumen Indonesia sudah melek dengan teknologi.

Perangkat seluler hampir semuanya sudah terkoneksi dengan internet. Jumlah

pengguna perangkat seluler Indonesia pun sudah mencapai 60% dari jumlah

keseluruhan penduduk Indonesia

tugas SDM

Tuesday, January 29, 2013


Nama               : Ima mulia masnaria
Npm               : 19211144
Kelas              : 2 EA 27
1.       Mengapa MSDM semakin penting padahal alat-alat canggih semakin banyak, uraikan!
Jawab : Karena manajemen sumber daya manusia dapat mengikuti perkembangan zaman dan karena manajemen sumber daya manusia dapat dtitingkatkan kualitas kerjanya melalui pendidikan dan pelatihan kerja sedangkan dengan mesin-mesin canggih yang seiring dengan perubahan teknologi yang semakin cepat, mesin-mesin canggih itupun menjadi cepat usang dan tidak bisa ditingkatkan kualitas kerjanya.

2.       Kenapa istilah MSDM lebih popular daripada managemen personalia?
Jawab : Merupakan bagian yang dianggap sebagai suatu gerakan yang mencerminkan pengakuan adanya peranan vital dan menunjukan pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi.

3.       Mengapa waskah sangat berperan dalam mewujudkan managemen personalia?
Jawab : Karena waskat merupakan tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan kedisplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus berperan aktif dan langsung mengawasi perilaku,moral dan prestasi kerja bawahannya. Waskat sangat efektif untuk merangsang kedisiplinan dan moral kerja pegawai karena mendapat pengawasan langsung dari atasannya.

4.       Berikan beberapa alasan kenapa karyawan di dalam kota besar alat-alat motivasinya lebih banyak dari karyawan di kota kecil.?
Jawab :  Karena dikota besar tuntutan dan saingan dari lingkungan perusahaan tersebut semakin banyak sehingga butuh motiasi lebih untuk bekerja. Sedangkan dikota kecil saingan dari perusahaan tersebut mungkin masih sedikit dan juga perkembangan teknologinya tidak sebanding seperti dikota besar.

5.       Apa saja persamaan dan perbedaan pemberian motivasi dengan insentif?
Jawab : Persamaan adalah pemberian motivasi dengan insentif sama sama mendorong pegawai untuk bekerja secara optimal sesuai kemampuan.
 Perbedaannya adalah pemberian motivasi sebatas dengan memberikan suatu gagasan yang mampu mendorong kinerja dari pegawai tersebut,berbeda dengan insentif yang ditunjang dengan pemberian uang lebih untuk mendorong semangat kerja yang optimal dari pegawai.

6.       Apa saja persamaan dan perbedaan pemberian insentif dan benefit?
Jawab : Dilihat dari segi pemberiannya insentif dengan benefit berbeda karena insentif merupakan kompensasi langsung dan benefit merupakan kompensasi tidak langsung. Persamaannya ialah insentif dengan benefit sama-sama merupakan pengeluaran perusahaan yang ditujukan untuk pegawai, sedangkan perbedaannya ialah insentif berkaitan langsung dengan prestasi kerja sedangkan benefit tidak.

7.       Dalam letak perbedaan pemberian motivasi dengan benefit?
Jawab : Pemberian motivasi dapat dikatakan secara langsung diberikan untuk pegawai dalam bentuk gagasan atau kalimat-kalimat pendorong semangat kinerja pegawai,sedangkan benefit dalam segi pemberiannya dengan obyek yang berbentuk uang.

8.       Apa sasaran pemberian insentif bagi karyawan?
Jawab : Meningkatkan kinerja karyawan agar bekerja dengan kinerja kerja yang optimal sesuai dengan kemampuannya serta memenuhi kebutuhan pegawai yang bersangkutan dan keluarganya.

9.       Jelaskan perbedaan antara MSDM dengan managemen personalia?
Jawab : Berbeda dari ruang lingkup dan tingkatannya, MSDM mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber saya manusia sedangkan manajemen personalia lebih banyak berkaitan dengan sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan yang umum dikenal sebagai sector modern itu.

10.   Mengapa pengadaan (procument) adalah hal yang penting dan sulit?
Jawab : karena  untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi, serta efektif tidak semudah membeli dan menempatkan mesin.

11.   Kenapa masalah pengadaan dapat dikatakan merupakan cermin utama keberhasilan MSDM? Berikan alasannya!
Jawab : Karena karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi perusahaan. Karyawan bukan mesin, uang, dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya oleh.perusahaan.
Maka pengadaan karyawan sangat sulit dan rumit diakibatkan oleh keinginan perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan berkompeten serta penempatan karyawan yang sesuai dengan keahliannya. Agar gairah kerja dan kedisiplinannya akan lebih baik serta efektif menunjang terwujudnya tujuan perusahaan.

12.   Bagaimana proses pengadaan karyawan yang baik?
Jawab : a)      Menentukan dasar perekrutan ( batas usia, pendidikan,jenis kelamin dll dan jabatan yang akan dijabatnya)
b)      Penentuan sumber sumber perekrutan ( internal (dalam perusahaan) dan eksternal (diluar perusahaan))

13.   Apa saja pokok-pokok bahasan utama dalam pengadaan karyawan?
Jawab : Pokok bahasan utama pada fungsi pengadaan adalah proses dimana penarikan, seleksi dan penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang yang efektif dan efisien membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan

14.   Jelaskan mengapa seleksi penerimaan pegawai baru sangat penting?
Jawab : Pada dasarnya seleksi dilakukan untuk memberikan masukan bagi perusahaan dalam rangka mendapat karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Ada dan tidaknya pegawai yang memenuhi tuntutan organisasi sangat tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi itu dilakukan.

15.   Kenapa test psikologi penting dalam seleksi penerimaan karyawan?
Jawab : Karena test psikologi dilakukan agar mengetahui sikap moral dan perilaku psikologi pelamar dalam menghadapi tuntutan kerja yang sangat berat sehingga mampu bekerja dengan optimal dibawah tekanan.

16.   Apakah pedoman yang dilakukan dalam pelaksanaan seleksi?
Jawab : Spesifikasi pekerjaan merupakan pedoman dan dasar yang dilakukan dalam proses pelaksaan seleksi untuk mendapatkan pegawai baru

17.   Jelaskan korelasi seleksi dengan penempatan karyawan?
Jawab : Seleksi merupakan suatu proses yang diadakan untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dan berkompeten sesuai kebutuhan perusahaan sedangkan penempatan karyawan dapat berupa mutasi kerja yang ditujukan agar karyawan mampu meningkatkan kualitan kerjanya.

18.   Apa saja maanfaat dilakukannya orientasi baru?
Jawab : Memperkenalkan pegawai baru dengan perusahaan sebagai organisasi, menanamkan dalam diri pegawai bahwa ia turut berperan aktif dalam perusahaan dan memperkenalkan ruang lingkup kerja pegawai tersebut.

19.   Jelaskan pengertian induksi karyawan baru?
Jawab : Proses memperkenalkan karyawan baru dengan ruang lingkup kerjanya yang akan ia tempati. Dengan tujuan agar pegawai tersebut mampu menyesuaikan diri dengan ruang lingkup kerjanya yang baru.

20.   Bagaimana pengaruh Job Spesification terhadap jumlah lamaran yang diterima suatu perusahaan?
Jawab : Dengan adanya job specification yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan perusahaan dalam menerima atau menyeleksi jumlah lamaran yang diterima perusahaan, maka lamaran yang akan diseleksi dan diproses untuk ke tahap selanjutnya yaitu yang sesuai dengan job specification perusahaan tersebut yang telah dibuat.